PLNWatch.WahanaNews.co | Perusahaan asal Tiongkok Xiaomi melalui sayap usaha barunya bernama Xiaomi Auto Technology yang fokus pada pengembangan mobil listrik telah mematenkan sistem pengisian Electric Vehicle (EV) miliknya.
Hal ini dilakukan sebagai tanda keseriusan bahwa merek yang sebelumnya hanya dikenal sebagai produsen ponsel itu benar-benar ingin membuat mobil listrik.
Baca Juga:
Wakapolresta Jambi Pimpin Latpra Ops Patuh-2024
Sebagaimana diketahui, selain teknologi motor penggerak, desain keseluruhan dan pendukungnya, pengecasan atau charger juga merupakan hal yang penting. Oleh karenanya setiap merek EV saat ini memiliki charger yang berbeda-beda dengan fitur dan keunggulan yang berbeda pula.
Untuk Xiaomi, paten baru telah disetujui oleh Organisasi Kekayaan Intelektual Tiongkok (CNIPO) dan juga dilaporkan oleh badan global, WIPO atau World Intellectual Property Office. Di kantor paten dunia ini biasanya merek-merek teknologi atau otomotif biasa mengunci temuan mereka.
Sebagaimana diketahui, Xiaomi telah beberapa kali menyatakan rencananya untuk memproduksi EV pertamanya pada tahun 2024. Sementara terkait sistem pengisian yang baru dipatenkannya itu berisi sistem ujung-ke-ujung dengan operasi cerdas atau otomatis dimasukkan ke dalamnya.
Baca Juga:
Pertumbuhan Pesat Mobil Listrik di Indonesia: Saingi Thailand, Lewati Jepang!
Xiaomi percaya diri teknologi pengecasannya ini dapat menyaingi arsitektur Supercharger Tesla dan dapat diintegrasikan ke dalam jaringan rumah atau perusahaan. Pengembangan sistem pengisian dayanya akan memberikan dorongan besar bagi Xiaomi.
Namun, kejelasan tentang kompatibilitas sistem dengan arsitektur baterai universal masih kurang dijabarkan saat ini.
Hal ini perlu disampaikan juga ke publik mengingat utilitasnya sangat terpengaruh jika tidak memiliki kompatibilitas seperti itu.