PLNWacth.Id | Pengembangan proyek lapangan gas Jambaran Tiung Biru (JTB) hingga pertengahan Mei 2022 telah mencapai 96,88%.
Hal itu disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Siap Layani Energi Mitra Global
Pemerintah mendorong agar proyek yang dioperatori PT Pertamina EP Cepu (PEPC) ini dapat segera dilakukan commissioning dan selanjutnya beroperasi penuh, dengan tetap mengedepankan keselamatan migas.
"Kita harus mencari strategi untuk mempercepat commissioning sehingga plant ini bisa segera beroperasi. Tentunya tetap menjadikan aspek keselamatan menjadi salah satu prioritasnya," ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Kementerian ESDM, Mirza Mahendra, Jumat (20/5/2022).
Menurut Hendra penyelesaian proyek JTB ini hanya tinggal selangkah lagi. Meski demikian, prosentase yang kecil ini merupakan tahap yang cukup krusial karena commissioning dan gas in merupakan tahap awal pembuktian bahwa equipment dan instalasi terintegrasi dengan baik, serta dilaksanakannya keselamatan migas.
Baca Juga:
SKK Migas Kalsul dan KKKS Kunjungi Kemenhub RI Pastikan Kelancaran Hulu Migas
Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran Tiung Biru merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. JTB diproyeksikan menjadi sumber energi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Lapangan ini dapat memproduksi gas dan kondensat. Produksi rata-rata raw gas sebesar 315 MMSCFD. Optimasi desain melalui perubahan teknologi pada fasilitasnya menghasilkan potensi tambahan produksi hingga 20 MMSCFD, sehingga terdapat peningkatan produksi penjualan sales gas dari 172 MMSCFD menjadi 192 MMSCFD.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sebelumnya memastikan bahwa proyek gas Jambaran Tiung Biru akan beroperasi tahun ini. Terutama setelah sebelumnya mengalami sejumlah kendala.