PLNWatch.WahanaNews.co | Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan anggaran untuk konversi kompor gas ke kompor listrik untuk saat ini berasal dari anggaran PT PLN (Persero).
Namun, Direktur Jenderal (Dirjen) Anggaran, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata menambahkan, kalaupun ada dana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), diperkirakan ada di pos Kementerian ESDM untuk tahun anggaran 2023.
Baca Juga:
Irjen Pol Sumadi Kembali Bawa Pulang Piala Bergilir Turnamen Golf Gatrik IKAPELEB KESDM 2024
“Saya harus lihat detailnya (anggaran konversi kompor gas ke listrik), tapi nggak gede-gede amat. Seharusnya Kementerian ESDM sudah memasukkan di dalam program mereka. Tapi nanti kita lihat,” kata Isa Rachmatarwata kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta, belum lama ini.
Ia juga menjelaskan, bahwa biaya yang disiapkan oleh PLN tidak terlalu besar. Sehingga besar kemungkinan pada tahun 2023, program tersebut akan menggunakan pagu anggaran APBN yang berasal dari Kementerian ESDM.
“Tahun ini kan PLN tuh yang akan membiayai dan tidak terlalu besar. Tahun depan mungkin dari ESDM yang punya programnya, yang punya kegiatannya. Jadi, anggarannya nanti mungkin di ESDM. Nanti kita bicarakan di tahun berjalan,” ujarnya.
Baca Juga:
Daftar Lengkap Pemenang Turnamen Golf Piala Bergilir Gatrik 2024 IKAPELEB KESDM
Sebelumnya, Kementerian ESDM memastikan jenis kompor yang akan digunakan dalam program konversi kompor gas yaitu kompor induksi. Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kompor induksi dipilih sebab dinilai lebih nyaman dan efisien.
“Kalau sekarang kompor induksi. Supaya lebih nyaman ya kalau induksi, lebih efisien,” kata Dadan kepada awak media, Senin (19/9),
Ia juga menjelaskan, saat ini pihaknya masih mencari pengaturan daya untuk kompor induksi yang akan dibagikan kepada masyarakat. Adapun rata-ratanya agar bisa sesuai dengan kecepatan memasak kompor gas, yakni di atas 1.000 watt atau berkisar 1.600-1.800 watt.
“Kita lagi mencari supaya waktu masak pakai LPG terus kita ganti dengan kompor listrik induksi ini waktunya sama. Nah, udah ketemu angkanya antara 1.600-1.800 watt,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dadan juga menegaskan bahwa kompor listrik bahwa kompor listrik untuk masyarakat akan dibagikan secara gratis. Seperti bantuan pemerintah saat melakukan konversi minyak tanah ke gas elpiji.
“Kalau implementasi itu pasti gratis, kayak waktu bagi elpiji dengan kompornya. Kira-kira kita juga akan mirip seperti itu,” pungkas Dadan. [Tio]