PLNWatch.WahanaNews.co | Pemprov DKI Jakarta menolak usulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait dengan permohonan bantuan pengadaan 10 unit bus listrik, baru-baru ini.
Hal itu diungkapkan langsung Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo.
Baca Juga:
Medan Resmi Beralih ke Transportasi Listrik: 60 Bus Listrik Baru Diluncurkan
“Memang Pemkot Bogor mengajukan bantuan keuangan (Bankeu) ke Pemprov DKI, pengajuanya bus listrik namun ditolak,” kata Eko Prabowo, Kamis (18/8/2022).
Menurut Eko Prabowo, usulan pengadaan kendaraan angkutan umum listrik tersebut sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara di Kota Bogor.
“Sebenarnya bukan pestimistis. Karena DKI juga baru mulai, walaupun jumlahnya masih puluhan unit (bus listrik),” ucapnya.
Baca Juga:
Transportasi Listrik Medan: 60 Bus Baru
Apalagi, bus listrik sendiri saat ini merupakan program dari Pemkot Bogor untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 Tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan.
Diketahui, Pemkot Bogor mengusulkan Bankeu ke Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2022 untuk pengadaan 10 unit bus listrik sebesar Rp 65 miliar.
“Asumsi harga per unitnya sebesar Rp 6,5 miliar. Dan memang bus yang diusulkan untuk pemgadaan adalah bus berukuran besar,” kata Eko. “Kita ikhtiar, sekarang fokus ke transportasi (Bankeu) untuk saat ini,” sambungnya.
Mantan Kasatpol PP Kota Bogor itu tidak membeberkan alasan Pemprov DKI Jakarta menolak usulan Pemkot Bogor meminta bankeu terkait pengadaan bus listrik di wilayahnya.
Namun, Eko menduga penolakan tersebut berkaitan dengan operasional bus DKI Jakarta yang sudah berjalan selama ini di Bogor.
Ini kan DKI Transportasi Jabodetabeknya, AKTB-nya masuk juga ke Bogor.
Kemungkinan ini alasannya,” ungkap pria yang kerap disapa Danjen.
Meski usulanya ditolak, Danjen mengaku bakal mempertimbangkan untuk mengusulkan kembali Bankeu ke DKI Jakarta terkait dengan pengadaan bantuan 10 unit bus di Kota Bogor.
Sebab, saat ini Pemprov DKI Jakarta sendiri informasinya masih melakukan menyisir Bankeu untuk beberapa daerah.
“Kenapa tidak, 10 unit (bus listrik) dilakukan pengoptimalan, bisa saja namanya campaign (pengurangan emisi), jalur pengisian bus dikelola PDJT, kita sempat tanya bantuannya ke kita salah gak? Kan bisa saja meminta bus sekolah ramah lingkungan dan segala macam,” tukasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengusulkan anggaran bantuan keuangan pada tahun ini ke Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 230 miliar.
Beberapa dukungan yang usulkan ke Gubernu DKI Jakarta Anies Baswedan antara lain; pertama, usulan arm roll dan dump truk untuk penanganan sampah Sungai Ciliwung yang diusulkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Kedua, pengajuan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) terkait dengan revitalisasi beberapa kolam retensi sebagai penanganan banjir yang kerap terjadi di DKI Jakarta.
Ketiga, pengajuan untuk pengadaan 10 unit bus listrik dan park and ride di Terminal Bubulak yang diusulkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor. [Tio]