PLNWatch.WahanaNews.co | Anak perusahaan dari PT Pos Indonesia (persero) PT Pos Logistik Indonesia berkolaborasi dengan PT PLN Nusantara Power dalam merealisasikan penurunan harga logistik di Indonesia.
Kerjasama yang dilakukan antar dua perusahaan pelat merah ini, yaitu terkait jasa transportasi dan logistik di bidang distribusi material proyek dan kebutuhan storage untuk material pendukung proyek PJB di area-area tertentu.
Baca Juga:
Kemenkop UKM dan PT Pos Indonesia Bersinergi Bangun 42 Pusat UMKM
Direktur PT Pos Indonesia Faisal Djoemad menyampaikan salah satu contoh proyek mendatang adalah proyek pengerjaan PLTS di kepulauan terluar Indonesia, tepatnya di Miangas, Sulawesi Utara.
Dalam pendistribusian dibutuhkan hub pengumpulan barang di titik tersebut, yang mana PT Pos Logistik Indonesia bersinergi bersama membantu memfasilitasikan jasa pengiriman logistik dengan harga minimum.
Faisal membeberkan, dalam mewujudkan penurunan harga logistik, kolaborasi antara PT Pos Logistik Indonesia dengan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) akan saling menguntungkan bagi semua pihak.
Baca Juga:
Pemprov Jambi Tegaskan Pelarangan Mobilitas Truk Batubara, Pelanggar Akan Ditindak
“Nantinya, cost akan diturunkan sebesar 20 persen dari harga yang ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat lebih fokus untuk saling menunjang kebutuhan perusahaan satu sama lain,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (9/10/2022).
Dia menuturkan, saat ini sudah tersebar lebih dari 5.000 ribu titik warehousing di seluruh Indonesia, yang akan meringankan pengelolaan berbagai proyek PJB jangka panjang. Selain itu, armada akan siap sedia 24/7 untuk pengiriman ke seluruh Indonesia.
Dalam merealisasikannya, penting untuk mengefisiensikan transportasi ke dalam sistem multi-industri, yaitu keberangkatan dan kepulangan armada harus mengangkut muatan, sehingga biaya logistik akan menurun.
“Tidak juga melupakan pendistribusian muatan secara aman dan on-time,” ucap Fiasal.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) akan memanfaatkan penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah sebesar Rp 10 triliun di tahun 2023 untuk membangun infrastruktur listrik di daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan saat ini rasio elektrifikasi PLN di Indonesia secara umum 97,4.persen.
Dia menekankan, PLN sebagai BUMN tidak hanya memanfaatkan listrik sebagai komoditas tetapi juga untuk mewujudkan keadilan sosial.
“Semua saudara-saudara kita yang berada di daerah terpencil berhak menikmati energi listrik. Ini harus segera diwujudkan dalam bentuk nyata. Untuk itulah PLN, atas arahan dan dukungan pemerintah, mendapatkan mandat bahwa dalam kondisi apapun kita harus tetap melistriki seluruh Nusantara,” kata Darmawan, Jumat (7/10/2022). [Tio]