PLNWatch.WahanaNews.co | Sebagai bentuk dukungan terhadap Geopark Maros Pangkep agar tercatat sebagai warisan dunia Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa atau UNESCO Global Geopark, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Makassar Utara menghadirkan 1 unit perahu listrik ramah lingkungan yang digunakan para pengunjung untuk berkeliling di lokasi wisata Karst Rammang-rammang, Kabupaten Maros.
Bupati Kabupaten Maros, A. S Chaidir Syam S. I. P., M. H., turut mengapresiasi langkah PLN dalam mendukung Kawasan Wisata Geopark Maros Pangkep dengan menghadirkan perahu listrik.
Baca Juga:
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
“Keunggulan dari perahu listrik sendiri adalah suaranya senyap, sehingga pengunjung dapat lebih nyaman berwisata di sini,” jelas Chaidir.
“Kami optimis dengan kerjasama yang melibatkan berbagai elemen dan stakeholder, Rammang-rammang bisa menjadi kawasan green tourism dengan 100% perahu listrik,” tandasnya.
Senada dengan hal tersebut, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat, Awaluddin Hafid menuturkan pihaknya turut mendukung Geopark Maros Pangkep khususnya wisata Karst Rammang-rammang agar menjadi kawasan wisata hijau yang diakui dunia.
Baca Juga:
Pada COP29, PLN Paparkan Strategi Dorong Pertumbuhan Ekonomi melalui Swasembada Energi Berkelanjutan
“Kami turut mendukung kebangkitan sektor pariwisata, PLN ingin menjadi bagian di dalamnya dalam menyediakan energi bersih dan perahu listrik yang tentunya ramah lingkungan,” ungkap Awaluddin.
“Alhamdulillah, perahu listrik tersebut digunakan oleh Tim Asesor UNESCO untuk berkeliling di lokasi wisata Karst Rammang-rammang dan dapat beroperasi dengan baik. Kami ingin menghadirkan sensasi bagi wisatawan untuk merasakan berwisata di alam hijau dengan menggunakan kapal ramah lingkungan yang tidak bising,” tambahnya
Awaluddin merinci perahu listrik berbahan fiber tersebut memiliki panjang 6,2 meter dan lebar 1 meter, sehingga bisa mengangkut sampai dengan 7 wisatawan.
“Kami memodifikasi perahu listrik tersebut dengan menggunakan mesin bekapasitas 1,47 kW berbaterai DC 2×56 Volt, dibandingkan dengan mesin diesel, suara perahu listrik senyap sehingga wisatawan lebih nyaman saat berkunjung,” jelas Awaluddin.
“Dari uji coba yang kami lakukan, penghematan yang didapat apabila menggunakan mesin listrik adalah sebesar 81% dengan jarak tempuh sejauh 7 KM,” ungkap Awaluddin.
Guna memudahkan pengisian ulang baterai perahu listrik, PLN juga menyediakan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) dengan kapasitas 7.700 Volt Ampere (VA) di jembatan dermaga 2 Rammang-rammang. [Tio]