PLNWatch.id | Komitmen PLN untuk mendukung transisi energi dibuktikan dengan meluncurkan program konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) ke pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, saat ini PLN tengah melakukan proses pengadaan atau lelang program konversi PLTD di sejumlah wilayah.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Proses lelang sedang berjalan dan sedang dievaluasi oleh teman-teman di Direktorat Mega Proyek dan EBT PLN,” kata Wiluyo dikutip dari ruangenergi.com melalui pesan singkatnya, Sabtu (19/2/2022).
Sebelumnya dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan pembahasan Program Dedieselisasi yang direncanakan oleh PLN, Wiluyo meyatakan dengan dibukanya kesempatan penggunaan teknologi pada PLTS dan baterai akan memberikan ruang bagi pengembang untuk membawa teknologi-teknologi baru, sehingga tidak terbatas pada teknologi battery VLRA ataupun lithium, tetapi juga teknologi baru seperti vanadium redox flow battery yang berkembang menjadi salah satu alternatif bagi baterai skala besar.
Ia menegaskan PLN berkomitmen memenuhi ketentuan TKDN dalam pengembangan EBT khususnya pada konversi PLTD ke PLTS tersebut, dengan memberikan kesempatan barang jasa dalam negeri digunakan pada proyek tersebut sehingga industri nasional tidak hanya menjadi penonton. [Tio]