PLNWatch.id | PT PLN (Persero) tengah membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak untuk menjalankan agenda transisi energi di kawasan Ibu Kota Negara, Kalimantan Timur.
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Diah Ayu Permatasari mengatakan perseroan tengah mengupayakan dukungan investasi dan pengembangan teknologi untuk membangun fasilitas pasokan energi baru terbarukan ke kawasan IKN.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
“Dalam pengembangan EBT serta menjalankan agenda transisi energi ini, PLN terus menjalin kerja sama strategis dan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak tentunya dengan dukungan pemerintah,” kata Diah melalui pesan WhatsApp, Selasa (17/5/2022).
Sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), PLN bakal menyiapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang terbesar sebesar 50 megawatt (MW) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) 70 MW di Tanah Laut pada tahap awal.
“Selain itu, dalam jangka panjang, akan ada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sekitar 1.000 MW yang juga nantinya siap mendukung kawasan IKN,” tuturnya.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
Dia menambahkan PLN terus berkomitmen menghadirkan energi hijau. Hal itu, kata dia, tercermin pada peta Carbon Neutral 2060 dan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik 2021-2030.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Tim Komunikasi Ibu Kota Negara (IKN) Sidik Pramono mengatakan minat investor domestik dan internasional untuk investasi pada proyek infrastruktur Migas dan ketenagalistrikan belakangan kembali meningkat pada proyek IKN di Kalimantan Timur.
Sidik menuturkan peningkatan kepercayaan investor itu dipengaruhi karena perkembangan pengerjaan IKN yang sudah mulai terlihat pada awal tahun ini.
Sidik mengatakan rancangan dasar untuk infrastruktur dan jaringan Migas termasuk ketenagalistrikan tengah dikerjakan oleh kementerian dan lembaga teknis terkait.
“Jadi pembicaraan untuk calon investor terkait dengan jaringan Migas dan Ketenagalistrikan ini terus berjalan, rancangan dasar untuk jaringan itu sudah disiapkan oleh kementerian dan lembaga terkait,” kata Sidik melalui sambungan telepon, Selasa (17/5/2022).
Hanya saja, Sidik mengatakan, dirinya belum dapat menerangkan lebih detil ihwal jumlah investor dan nilai komitmen investasi awal yang sudah muncul pada proyek infrastruktur energi tersebut.
Dia memastikan minat investor dari mancanegara dan dalam negeri cukup tinggi untuk ikut berinvestasi di proyek energi IKN yang berbasis pada energi baru dan terbarukan atau EBT. [Tio]