PLNWatch.id | Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) Hartanto Wibowo didampingi Chief Executive Officer PT Jawa Satu Regas Indra Trigha meninjau Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) atau Combined Cycle Gas Turbine Plant (CCGT) Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW dan Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu berkapasitas 170.000 m3 yang bertempat di Cilamaya, Jawa Barat, belum lama ini.
PLN melakukan kunjungan kerja untuk memantau perkembangan dari proyek pembangkit listrik terintegrasi ‘LNG-to-Power’ pertama di Asia, dan juga salah satu yang terbesar di kawasan Asia Tenggara menuju Commercial Operating Date (COD).
Baca Juga:
PLN Hadirkan Listrik dari Limbah Sawit sebagai Kado Istimewa HUT RI ke-80
Beberapa tahapan pencapaian yang telah dilakukan adalah berhasilnya ship-to-ship transfer atau loading Liquified Natural Gas (LNG) antara FSRU Jawa Satu dengan LNGC EKAPUTRA 1 dan TRIPUTRA, LNG Carrier berkapasitas berturut-turut sebesar 137.000 m3 dan 21.500 m3 milik PT GTS Internasional Tbk (GTSI).
Kedua LNGC tersebut telah mengangkut LNG dari FSRU Jawa Satu untuk didistribusikan ke penjuru lainnya di Indonesia.
Serta keberhasilannya dalam mengalirkan gas ke Power Plant PLTGU Jawa-1 dan pencapaian milestone First Firing pada tanggal 23 Februari 2022 lalu.
Baca Juga:
Pemprov Jateng: PLTGU Tambak Lorok Blok 3 Milik PLN Dorong Pertumbuhan Investasi
PT PLN (Persero) memiliki harapan besar kepada Proyek PLTGU Jawa-1 yang renacananya akan dijadikan objek vital nasional ini.
“PLTGU Jawa-1 yang dioperasikan oleh PT Jawa Satu Power tak hanya merupakan aset penting bagi para pengembang namun juga untuk PLN sendiri di masa depan, mengingat listrik untuk Jawa, Madura dan Bali akan diproduksi dari PLTGU Jawa-1,” ungkap Hartanto, dikutip Senin (18/4/2022).
Selain untuk pengoperasian, PT Jawa Satu Power dibentuk untuk pemeliharaan pembangkit listrik, sedangkan PT Jawa Satu Regas didirikan untuk pengelolaan FSRU Jawa Satu.