PLNWatch.WahanaNews.co | Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meminta PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) memastikan kelancaran pasokan energi seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), LPG 3 kg, dan listrik.
Negara dipastikan siap membayar.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil Ajak Generasi Muda Belajar Investasi Sejak Dini
Hal ini disampaikan Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam program Economic Update CNBC Indonesia, Selasa (9/8/2022).
“Kita mesti pastikan pasokan, jadi harus ada keyakinan bahwa PLN dan Pertamina harus tetap bisa menjalankan fungsinya. Saat ini Pertamina pasokan dari luar negeri harus lancar. Kita bersedia bayar tapi barang harus tersedia,” kata Suahasil.
Di sisi lain, pemerintah melakukan antisipasi untuk membuat penggunaan energi semakin efisien. Hal itu dilakukan dengan cara mendorong penggunaan kendaraan dan kompor listrik.
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Abimanyu Bagikan Oleh-Oleh dari Retreat Kabinet di Magelang
“Kendaraan listrik lebih efisien secara nilai rupiah dibanding pakai BBM. Kita juga sedang minta PLN kerja keras membuat kompor listrik untuk rumah tangga. Jadi ini juga harus diujicobakan, disosialisasikan, mungkin terbatas dulu tetapi kita berharap nanti bisa lebih masif lagi ke depannya,” tuturnya.
Pemerintah sendiri telah menggelontorkan subsidi energi sebesar Rp 502,4 triliun agar tidak ada kenaikan BBM, LPG 3 kg, dan listrik untuk masyarakat menengah ke bawah.
Hal ini membuat inflasi Indonesia masih terkendali dibandingkan dengan negara lain.
“Pemerintah memutuskan kita bayar subsidi dan kompensasi sehingga ibaratnya ini inflasi kita beli dengan anggaran pemerintah. Anggaran pemerintah dari kita mendapatkan windfall revenue karena harga komoditasnya naik. Jadi ada penerimaan yang meningkat, kita pakai sebagian untuk membayar subsidi dan kompensasi tambahan,” pungkasnya. [Tio]