Darmawan menjelaskan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari proyek transisi energi nasional.
Dalam proses tersebut PLN berkomitmen bukan hanya untuk menyediakan energi bersih tapi juga membuka ladang ekonomi baru, yang berbasis kerakyatan.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
“Untuk petani kami ada program Electrifying Agriculture, yang mana biayanya jauh lebih murah. Sesuai arahan Presiden, kami juga mengajak untuk bergeser dari kompor gas. Kami siapkan pasokan listrik yang andal. Kalau ada apa-apa, silakan sampaikan lewat PLN Mobile, insyaallah responnya lebih cepat di situ pelayanannya juga lengkap,” tutup Darwmawan.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menyatakan bahwa kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah ini sangat penting untuk daerah.
Karena selama beberapa waktu terakhir ini pihaknya fokus menangani dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19. Dengan kolaborasi pesantren-PLN ini ia berharap ekonomi masyarakat bisa bangkit dengan lebih baik lagi.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Pandemi covid-19 ternyata berdampak pada tingkat kemiskinan di semua daerah. Dengan bantuan dari pusat dan serta inovasi dari daerah khususnya untuk UMKM perekonomian di Banyuwangi membaik. Arahan dari pemerintah pusat jelas, yakni mendukung pertanian dan pelaku UMKM agar ekonomi masyarakat kuat,” jelas Fiestiandani. [Tio]