Oleh karena itu, tidak adanya jaringan kabel listrik di sisi kanan dan kiri jalan ini yang membedakan Kota Batam dengan kota lain di Indonesia. Di mana jaringan listrik kadang terlihat semrawut dan merusak estetika kota.
“Terkait dengan hal tersebut jaringan listrik PLN Batam yang Saluran Kabel Tegangan Menengah ada 1678,48 kms atau ini setara dengan 95 persen jaringannya sudah menggunakan kabel bawah tanah,” ujar Bukti dalam keterangannya yang dikutip di Jakarta, Rabu (21/9/2022).
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Batam Diguyur Hujan Lebat disertai Petir
Adapun sisa 5% yang belum jaringan bawah tanah tersebut berada di luar Pusat Kota, seperti pada daerah Tanjung Piayu, Piayulaut, Batu Aji yang masih ada sebagian terlihat kabel jaringan listrik.
“Untuk ke depannya usaha ini akan terus dikembangkan dalam upaya mendukung Pemerintah dalam merapikan kota sendiri sudah dilakukan sejak puluhan tahun lalu,” ujarnya.
“Pembangunan jaringan bawah tanah ini tidak dapat langsung dilakukan sekaligus. Namun dilakukan secara bertahap dan implementasinya sudah dilaksanakan sejak tahun 1993 hingga sekarang,” lanjut Bukti.
Baca Juga:
Polresta Barelang Tangkap Tersangka TPPO dan Gagalkan Pengiriman PMI Ilegal Melalui Pelabuhan Internasional Batam
Ia menyebutkan, bahwa kelebihan dari jaringan bawah tanah ini, akan mengurangi gangguan petir dan pohon tumbang. Kekurangannya adalah pada saat pemeliharaan memang lebih sulit karena kita tidak dapat melihat secara kasat mata dan harus melakukan deteksi dengan peralatan yang khusus.
“Kriteria pembangunan jaringan listrik bawah tanah tidak ada syarat khusus. Namun berdasarkan master plan PLN Batam untuk SKTM ini gunanya agar pelayanan kelistrikan di Kota Batam lebih handal dan secara estetika juga baik,” paparnya.
Ia juga berharap agar ke depan Kota Batam semakin mempesona baik bagi investor maupun wisatawan dalam negeri dan juga luar negeri.