"Charging pakai wall charger, arus listriknya tidak terlalu besar, tapi tidak membuat baterai cepat panas dan bisa ditinggal semalaman kalau di rumah," tambah dia.
Memang penggunaan fast charging di SPKLU bisa mengisi daya baterai lebih cepat dan siap dipakai kembali. Tetapi, arus listrik yang besar dalam sumber tersebut memiliki temperatur sangat tinggi.
Baca Juga:
Wuling Motors hadirkan layanan “Worry-Free Bersama Wuling EV” untuk atasi kekhawatiran konsumen
Alhasil, menurut Suprayetno, baterai akan lebih cepat panas sehingga pada akhirnya memperpendek kualitas lithium-ion atau kandungan sel yang berada di dalamnya.
Selain itu, seringnya proses pengisian daya juga meningkatkan siklus baterai yang lebih tinggi.
Sehingga, disarankan juga untuk tidak sering melakukan charging.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
"Umur dan kemampuan kapasitas baterai menyerap daya listrik terhitung dari jumlah siklus charging. Maka, isilah daya mobil listrik ketika memang dibutuhkan," terang Suprayetno.
Ia lantas menyarankan untuk melakukan pengisian daya mobil listrik ketika kapasitas baterai mendekati 20 persen.
Hal serupa juga dikatakan Manager E-Motor Division PT Terang Dunia Nusantara Awan Setiawan yang menjelaskan, rata-rata usia pakai baterai kendaraan elektrik berkisar antara 3-5 tahun.