General Manager PLN Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana menjelaskan, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menjadi sumber data awal pemilihan calon kelompok penerima manfaat (CKPM). Rencananya program ini bakal menyasar 4 kabupaten lain yakni Kabupaten Badung, Tabanan, Singaraja, dan Gianyar dengan total CKPM mencapai 10 ribu pelanggan.
“Penerimaan masyarakat terhadap kompor induksi cukup baik, dan dari testimoni pengguna mengungkapkan kenyamanan menggunakan kompor induksi, untuk itu kami siap untuk melanjutkan program ini menyasar kabupaten lainnya,” kata Udayana dalam paparannya.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Ia juga menyampaikan monitoring dan evaluasi selama kegiatan dapat menjadi masukan untuk perbaikan pada program lanjutan.
Salah satu pengguna kompor induksi Made Sutiani (45) menyampaikan pengalamannya memakai kompor ini dalam 2 minggu. Ia mengatakan, kompor ini memiliki sejumlah keunggulan.
“Sudah 2 minggu pakai kompor induksi, betul–betul nyaman, bersih, dan tidak takut panas karena tidak ada api,” ungkapnya.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Sutiani juga menjelaskan alat–alat memasak yang diberikan saat ini sudah ia manfaatkan dengan baik untuk menanak nasi, menggoreng lauk maupun memasak sayur. Rencananya, ia akan membandingkan pengeluaran listrik pada akhir bulan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
“Masak sekarang bisa lebih cepat, karena pakai kompor induksi, panasnya lebih cepat,” ujarnya. [Tio]