Program Papua Terang dilaksanakan dengan melalui berbagai skema sesuai dengan kondisi daerah yang akan dilistriki yakni perluasan jaringan distribusi, pembangunan PLTS Komunal, pembangunan PLTD hybrid, pembangunan SPEEL yang bekerjasama dengan Kementerian ESDM.
“Saat ini masih terdapat 7 ibu kota kabupaten di Provinsi Papua yang belum teraliri listrik. Sekarang sedang dilakukan proses pengambilalihan pengoperasian sistem kelistrikan oleh PLN,” ujar Adi, Jumat (10/6/2022).
Baca Juga:
RUU Perampasan Aset Dikritik, ICW Soroti Batas Rp100 Juta dan Risiko Pengayaan Ilegal
Atas dasar itu, PLN berharap adanya dukungan dari pemerintah daerah maupun stakeholder terkait. Seperti penyediaan lahan untuk program listrik desa, berperan serta dalam pengelolaan SPEL dan APDAL, bantuan biaya penyambungan baru untuk masyarakat yang tidak mampu, dan dukungan jaminan keamanan.
“Kami mengharapkan komunikasi aktif untuk bisa menyelesaikan target-target khususnya untuk Papua dan Papua Barat mencapai rasio elektrifikasi maksimal,” katanya.
Sekretaris Daerah Papua Barat, Nataniel Mandacan mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah membantu menghadirkan listrik ke pelosok-pelosok Papua Barat. Juga memberikan apresiasi karena PLN telah membuat program bantuan listrik gratis bagi keluarga yang tidak mampu di pelosok Papua.
Baca Juga:
Hamid Rahayaan: Geng Yaqul di Kemenag Harus Dibasmi Tuntas Terlibat Korupsi Kuota Haji
Menurutnya, listrik merupakan poin penting dalam kehidupan. Dengan hadirnya listrik di seluruh Papua akan memudahkan segala urusan kehidupan.
Mulai dari pembangunan, pariwisata, pelaku usaha atau bisnis, dan terpenting untuk akses pendidikan anak-anak. Akses pendidikan yang mudah akan menciptakan generasi penerus bangsa.
“Kami mengharapkan PLN terus melistriki desa-desa hingga seluruh desa di Papua dan Papua Barat sampai 100 persen,” kata Nataniel.