“Situasi yang terjadi kita tidak bisa lagi menambah infrastruktur jalan secara maksimal di daerah perkotaan di Bali. Jadi mau tidak mau kita harus menggunakan sistem transportasi yang lain, sekarang masyarakat tidak mau pindah kalau transportasinya tidak handal,” kata Samsi Gunarta.
Dengan kondisi masyarakat yang sulit berpindah dari transportasi pribadi, Samsi menilai bahwa pembangunan kereta listrik maupun bus rapid transit terlihat tepat.
Baca Juga:
Dampingi Presiden Jokowi Cek Proyek Kereta Cepat, Dirut PLN: Infrastruktur Listrik Rampung Juni 2023
“Artinya kalau memang transportasi publik itu ada, otomatis akan lebih mudah orang untuk menjangkau titik-titik. Sekarang anggaran itu yang harus dicari dan dihitung baik-baik karena anggaran pemprov untuk membangun proyek sebesar itu tentu saja tidak ada,” ujarnya.
Kepada media di Denpasar, Kadishub Bali itu menyampaikan bahwa harus ada inovasi pendanaan untuk infrastruktur kereta listrik.
Jika dilihat dari transportasi umum pemerintah seperti Bus Trans Metro, Samsi melihat bahwa penambahan koridor menjadi penting karena rute tertinggi peminatnya adalah bus yang bergerak menuju Tabanan, sedangkan lainnya masih kurang.
Baca Juga:
Satgas TMMD ke-115 Kodim 0415/Jambi Ikuti Perayaan Maulid Nabi
“Minat masyarakat belum benar-benar optimal. Saya sebenarnya menargetkan 70 persen dan sekarang itu masih 51 persen untuk bus, dan untuk menaikkannya ini tidak gampang kalau tidak ada situasi yang mendorong mereka untuk berpindah,” ujar Samsi. Dikutip Antara. [Tio]