"Ini juga yang nanti akan kami terus memantau, memonitor terkait proses pengadaan dan penawarannya," kata Chrisnawan.
Chrisnawan melanjutkan, monitoring perlu dilakukan agar proses pengadaan dapat berjalan sesuai rencana, apalagi total kapasitas 1,2 GW dari program ini diakui belum mencukupi untuk mengejar target bauran 23 persen di 2025 mendatang. [Tio]