Pabrik tersebut akan dibangun dalam dua tahap bersamaan dengan pembangunan kantor pusat perusahaan, kantor penjualan, dan penelitian.
Sedangkan laporan baru-baru ini menyatakan bahwa Xiaomi kesulitan mendapatkan persetujuan untuk proyek kendaraan listriknya.
Baca Juga:
PLN dan Velasto Hadirkan SPKLU Pertama di Indonesia yang Menempel di Tiang Listrik, ALPERKLINAS: Solusi Efisien dan Modern
Namun, Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China telah memberikan persetujuan kepada perusahaan untuk lisensi yang diperlukan.
Perusahaan meluncurkan teknologi mengemudi otonom yang dikembangkan secara internal, yang disebut Pilot Technology.
Mereka juga mencoba membentuk tim penelitian dan pengembangan untuk memajukan segmen teknologi self-driving.
Baca Juga:
Dukung Ekosistem EV, PLN Resmikan Penambahan SPKLU di Cikarang Jawa Barat
Sementara itu, Tiongkok diketahui telah meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan EV setelah banyak perusahaan masuk ke sektor tersebut karena terpikat oleh keringanan pajak dan subsidi pemerintah.
Beijing sendiri saat ini mendorong merger dan akuisisi untuk membuat sumber daya dalam industri menjadi lebih baik. [Tio]