Perlengkapan itu dilengkapi dengan ACOS (Automatic Change Over Switch) sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan bisa segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan secara otomatis.
“Kami telah memiliki skema-skema khusus untuk mem-backup event-event besar seperti ini. Sehingga ke depannya kami harap EO tidak ragu lagi menjalin kerja sama dengan PLN. Karena PLN mampu menyediakan suplai listrik yang andal dan murah,” tutur Irwansyah.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Founder Rajawali Indonesia, Anas Alimi, selaku Event Organizer (EO) konser Band ini menyampaikan kegembiraannya sebab dukungan PLN yang bisa menyuplai listrik dengan harga murah.
Setelah pandemi ini memang banyak sekali konser-konser yang akan digelar di berbagai daerah di Indonesia.
Harapannya PLN bisa masuk pada pasar tersebut sehingga membantu ekonomi masyarakat bangkit kembali.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
“Waktu pertama ditawarkan saya termasuk orang yang kaget, karena ternyata suplai dari PLN jauh lebih murah daripada kita pakai genset. Jadi saya pikir kalau PLN masuk pada industri ini akan sangat membantu teman-teman EO dan promotor,” tutur Anas.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa event konser bertaraf internasional ini mampu menjadi stimulus bangkitnya perekonomian masyarakat.
“Jadi memang 70 persen penonton besok dari luar kota sehingga hotel-hotel di Solo penuh. Harapan kita music tourism bisa menggeliat dan menggerakkan sektor yang lain termasuk kuliner khas dari kota Solo,” jelas Anas.