"Tersebar, ini sangat baik, tidak hanya di Jawa saja tapi juga di luar Jawa banyak dibangun untuk investasinya," lanjut Joko Widodo.
Sebagai negara yang terbesar cadangan nikelnya di dunia, menurut Jokowi Indonesia diharapkan menjadi produsen utama produk-produk barang berbasis nikel.
Baca Juga:
PT Bhimasena Sosialisasikan Alur Pelayaran Terminal Khusus Kepada Puluhan Nelayan Batang
"Keinginan kita sejak lama. Dan nanti akan dilanjutkan stop ekspor bahan mentah bauksit, sehingga nanti kita akan memproduksi dari bahan jadi yang berasal dari aluminium. Sekali lagi Indonesia menjadi produsen utama produk-produk barang yang berbasis nikel seperti litium baterai, baterai listrik, baterai kendaraan listrik, dan ini akan menjadi kesempatan besar dan kesempatan emas untuk membangun ekonomi hijau ke depan seperti yang kita rencanakan," tambahnya.
Adanya investasi ini menurutnya, negara akan mendapatkan pendapatan tambahan dan memperkuat neraca perdagangan meskipun telah surplus lebih dari 20 bulan ini.
"Dan manfaat dari investasi ini, selain tadi saya sampaikan, negara akan mendapatkan pendapatan tambahan dari investasi ini. Dan juga memperkuat neraca perdagangan kita meskipun sudah surplus lebih dari 20 bulan, dan kita mampu titik-titik pertumbuhan ekonomi baru," kata Jokowi.
Baca Juga:
PT BPR Bapera Batang Bidik Peluang Pertumbuhan Perbankan di Kawasan Industri Terpadu
Usai menyampaikan sambutannya, ia kemudian melakukan tekan tombol, sebagai simbol dimulainya pembangunan industri baterai yang terintegrasi di KIT Batang. [Tio]