Dia menjelaskan untuk mengaliri listrik di desa 3T ini sedikitnya dibutuhkan investasi sekitar Rp 25 juta – Rp 45 juta per kepala keluarga (KK). Sehingga total investasi yang dibutuhkan untuk mencapai target 100 persen desa berlistrik PLN membutuhkan sekitar Rp 18 triliun.
“Memang sasaran desa berlistrik ini mayoritas berada di wilayah 3T, dengan akses yang sulit maka secara kacamata bisnis ini tidak feasible.
Baca Juga:
Jelang HUT RI, 13 Desa di Kabupaten Sintang Kini Terang dengan Listrik PLN
Namun di sinilah peran PMN hadir agar seluruh masyarakat di desa tetap bisa mendapat akses listrik,” jelasnya.
Adapun investasi tersebut akan dialokasikan untuk pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT) Rp 1,7 triliun, untuk pembangunan transmisi dan distribusi Rp 3,8 triliun, dan untuk pembangunan jaringan distribusi sampai ke rumah warga di desa sasaran dialokasikan Rp 4,5 triliun.
Evy menambahkan, pada 2024 PLN akan kembali mengusulkan dana PMN sebesar Rp 8 triliun untuk mengejar sisa target rasio 100 persen desa berlistrik PLN.
Baca Juga:
Usulkan PMN 2025 Capai Rp3 Triliun, PLN Paparkan Alokasi Penggunaannya
“Target ini sesuai dengan cita-cita pemerintah dalam akses energi yang merata dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” imbuhnya. [Tio]