PLNWatch.id | Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengimbau pelaku industri untuk ikut serta bersama pemerintah dalam mengendalikan kenaikan harga minyak goreng.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan, yakni memberikan stok penyangga atau buffer stock sehingga kenaikan harga komoditas tersebut tidak memberatkan masyarakat.
Baca Juga:
Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab, Mendag Budi Ajak Pelaku Usaha Perkuat Citra Produk Indonesia
"Kita imbau kepada industri untuk memberikan buffer stock supaya kenaikannya tidak memberatkan masyarakat," ujar Muhammad Lutfi usai memimpin Rakornas Barang Kebutuhan Pokok Jelang Natal dan Tahun Baru 2022 di Bandung, Jawa Barat, Senin (15/11/2021).
Lutfi mengatakan, stok minyak goreng saat ini aman. Dia menyebut, pasokan mencapai 624 ribu liter dan jumlah tersebut cukup untuk kebutuhan selama 1,5 bulan.
Ia menjelaskan, kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu dipicu kenaikan harga minyak sawit mentah (CPO) di pasar internasional.
Baca Juga:
Kunjungi Pabrik Lurik di Klaten, Mendag Budi: Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
"Permasalahannya bahwa feed stock-nya, asalnya dari CPO kalau dulu berbasiskan 500 sampai 700 dolar AS, saat ini sudah sampai di angka 1.250 dolar AS," katanya.
Lutfi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pelaku industri minyak goreng untuk mengatasi kenaikan harga di pasar. Pelaku industri berkomitmen akan menggelontorkan 11 juta liter minyak goreng demi meredam kenaikan harga tersebut.
"Jadi, 11 juta liter sudah digelontorkan dan dalam masa pengiriman. Mudah-mudahan dalam pekan ini sudah bisa sampai pengirimannya," kata Lutfi.