Rahmi mengungkapkan, total pelanggan di UP3 Bekasi sebanyak 976.873 pelanggan. Terbagi atas ULP Bekasi Kota 199.762, ULP Medansatria 111.592, ULP Babelan 217.056, ULP Bantargebang 213.719 dan Mustikajaya 234.744 pelanggan.
“Saat ini sebanyak 1.986 pelanggan dari 4 ULP yang ada sedang menjalankan program nyaman kompor induksi. Kami optimistis 973.553 pelanggan dari masing- masing ULP berpotensi migrasi ke kompor induksi,” katanya.
Baca Juga:
PLN dan Pemko Medan Gelar Lomba Masak Pakai Kompor Induksi di Medan Independence Day Festival 2023
Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengapresiasi langkah PLN UP3 Bekasi telah bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyosialisasikan penggunaan kompor induksi. Pemkot Bekasi akan terus berkomitmen mendukung transisi energi lewat percepatan program penggunaan kompor induksi di masyarakat.
“Saya mengimbau masyarakat atau pelanggan rumah tangga PLN beralih menggunakan kompor induksi untuk keperluan memasak sehari-hari,” ujarnya.
“Dengan perubahan dari satu sistem, harga LPG 3 kg lebih murah dan listrik seakan-akan lebih mahal bisa matching (cocok). Listriknya akan mendapat insentif sehingga biaya memasak menggunakan kompor induksi ini bisa lebih murah dibandingkan pakai elpiji,” ucapnya.
Baca Juga:
PLN Edukasi Kompor Listrik di Adhyaksa Sangihe Expo 2023
Menurut dia, kompor induksi dengan kompor listrik memiliki perbedaan.
Salah satunya beda cara pemanasannya. Kompor induksi menggunakan energi elektromagnetik untuk memanaskan secara langsung alat masaknya seperti panci dan wajan.
Sebagai perbandingan, kompor listrik secara tidak langsung memanaskan panci. Kompor listrik menggunakan elemen pemanas dan mengalirkan energi radiasi ke makanan.