PLNWatch.WahanaNews.co | PT PLN (Persero) siap memasok kebutuhan listrik PT Perkebunan Nusantara atau PTPN V sebesar 9,3 MW.
Langkah kerja sama ini merupakan sinergi dua BUMN untuk menonaktifkan pembangkit Captive Power milik PTPN V.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PLN Adi Lumakso memastikan, pihaknya akan memasok kelistrikan untuk dua pabrik kelapa sawit milik PTPN V dengan pasokan yang andal.
Kerjasama ini, kata Adi bisa menjadi win win solution bagi kedua BUMN. PTPN V mampu mengantongi penghematan biaya operasional.
Sedangkan serapan listrik dari PLN bisa meningkat dengan PTPN V beralih ke listrik PLN.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Adi menjelaskan, dengan memakai listrik PLN, maka PTPN V dibanderol tarif industri yang per kWh nya sebesar Rp 1.090,78.
"Sebanyak 1 kWh listrik ini setara 0,2845 liter BBM atau Rp 6.372 per kWh, dengan harga BBM Industri sekitar sekitar Rp 22.400 per liter. Jadinya dari sisi harga energi listrik lebih efisien belum lagi dari sisi lainnya seperti maintenance," terangnya.
Adi menjelaskan saat ini daya mampu sistem kelistrikan di Riau sebesar 1.153 MW, dengan cadangan sebesar 192 MW.