Pihaknya juga menyayangkan, bahwa dari awal lomba tersebut, dirinya ataupun pihak Pemdes Gajahmati tidak dilibatkan dalam perizinan atau hal lain sebagainya terkait turnamen tersebut.
“Tiba-tiba kami dapat undangan saja, dan tidak ada komunikasi dengan Pemdes. Padahal kegiatan tersebut bukan agenda dari karang taruna desa kami, tapi dari luar desa kami,” bebernya.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Dengan adanya kejadian seperti itu, Sri lestari mengutarakan isi hatinya bahwa pihak Pemdes Gajahmati dan Kades merasa sangat disakiti, karena hal tersebut sampai terasa di ranah kehidupan pribadinya.
“Saya sangat tidak nyaman, apalagi saya punya anak sudah dewasa. Nanti bagaimana jika dia di-bully teman-temannya, inikan sangat tidak baik untuk psikisnya,” terang dia.
Lantas, dirinya memohon maaf atas kegaduh yang terjadi untuk beberapa hari ini, yang membuat tidak nyaman berbagai pihak. Dengan ini dirinya menyatakan apa yang telah dikatakannya adalah hal yang sejujur-jujurnya.
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Kendati demikian, jika masalah ini terus dipermasalahkan dan mengganggu kehidupan pribadinya dan pihak Pemdes yang lain, dia akan mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku.
“Jika memang masalah ini terus dipermasalahkan dan membawa keranah pribadi ataupun keluarga saya serta pihak Pemdes. Maafkan saya jika kami mengambil langkah tegas sebagai upaya perlindungan diri agar harkat dan martabat saya sebagai masyarakat tidak dianggap serendah itu,” tegas Sri Lestari. [Tio]