Mantan Kasatpol PP Kota Bogor itu tidak membeberkan alasan Pemprov DKI Jakarta menolak usulan Pemkot Bogor meminta bankeu terkait pengadaan bus listrik di wilayahnya.
Namun, Eko menduga penolakan tersebut berkaitan dengan operasional bus DKI Jakarta yang sudah berjalan selama ini di Bogor.
Baca Juga:
Bank DKI Jalin Kerja Sama dengan Transjakarta dalam Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan
Ini kan DKI Transportasi Jabodetabeknya, AKTB-nya masuk juga ke Bogor.
Kemungkinan ini alasannya,” ungkap pria yang kerap disapa Danjen.
Meski usulanya ditolak, Danjen mengaku bakal mempertimbangkan untuk mengusulkan kembali Bankeu ke DKI Jakarta terkait dengan pengadaan bantuan 10 unit bus di Kota Bogor.
Baca Juga:
Menhub Budi Karya: Transportasi Listrik di IKN Kalimantan Timur Mulai Agustus 2024
Sebab, saat ini Pemprov DKI Jakarta sendiri informasinya masih melakukan menyisir Bankeu untuk beberapa daerah.
“Kenapa tidak, 10 unit (bus listrik) dilakukan pengoptimalan, bisa saja namanya campaign (pengurangan emisi), jalur pengisian bus dikelola PDJT, kita sempat tanya bantuannya ke kita salah gak? Kan bisa saja meminta bus sekolah ramah lingkungan dan segala macam,” tukasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mengusulkan anggaran bantuan keuangan pada tahun ini ke Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 230 miliar.