PLNWatch.WahanaNews.co | Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan bakal mengintensifkan pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T) lewat persetujuan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 5 triliun pada tahun ini.
Menurutnya, masih terdapat sejumlah daerah 3T yang sulit dijangkau lewat program korporasi PLN.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Alasannya, keekonomian dari proyek infrastruktur kelistrikan pada daerah itu cenderung tidak menguntungkan dari segi perseroan.
Dengan demikian, PMN tahun ini diharapkan dapat membantu PLN untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Kita berbicara di Papua masih ada 443 desa belum menikmati listrik dari tahun 1945. Kami berbicara di daerah-daerah kepulauan, daerah-daerah terpencil," kata Darmawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Menurut dia, membangun infrastruktur ketenagalistrikan tanpa bantuan PMN cenderung tidak feasible secara komersial.
Dia berharap PMN tahun ini dapat meningkatkan rasio kelistrikan masyarakat secara nasional.
"Untuk itu di Sumatra ada, di Kalimantan ada, Sulawesi ada, Maluku ada, di Papua ada, Nusa Tenggara ada, di Jawa pun masih ada terutama di kepulauan-kepulauan," tuturnya.