PLNWatch.id | Saat ini, motor listrik yang dijual di Indonesia rata-rata memiliki tampilan seragam, yakni berbentuk skuter dengan dimensi mungil dan laburan warna single tone.
Bahkan, tak jarang, kita menemukan produk dari pabrikan berbeda dengan desain yang serupa.
Baca Juga:
Hadir Pada General Annual Meeting di Dakar Senegal Tahun 2014, Awal Bergabungnya ALPERKLINAS Ke FISUEL International
Desainnya yang begitu-gitu saja membuat peminat motor listrik di Indonesia terbilang sedikit, alias tak menunjukkan pertumbuhan signifikan. Itulah mengapa, tampilan motor nonemisi tersebut harus lebih dikembangkan dan menyesuaikan kebutuhan pasar.
Pengamat otomotif sekaligus akademisi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu mengatakan, sebelum membuat desain sepeda motor, pabrikan harus melakukan riset mendalam terhadap minat pengguna. Sebab, bagaimana pun juga, output produksi adalah penjualan.
“Desain terbaik selalu berfokus pada bagaimana melibatkan pengguna mulai dari proses desain awal hingga akhir, dengan fokus pada membaca setiap situasi penggunaan produk,” tulis Yannes melalui materi kuliah yang diberitakan VIVA Otomotif, Jumat (10/12/2021).
Baca Juga:
Dukung Sektor Pariwisata, PLN Distribusi Jakarta Listriki Hotel Travello
Lebih jauh, menurutnya, desain merupakan bagian terpenting dari suatu kendaraan. Saat ini, motor listrik hanya dipromosikan sebagai tunggangan ramah lingkungan. Sehingga, fokus utamanya hanya pada penggunaan, bukan tampilan.
“Desainer harus lebih terlibat dalam menyusun dan mengkonstruksikan gambaran besar desain yang inovatif secara sosial dan melampaui batas ekonomi,” terangnya.
Yannes menambahkan, membangun rancangan motor listrik melalui pertimbangan ekonomi hanya membuat tampilan sepeda motor membosankan.