PLNWatch.WahanaNews.co | Siapapun yang memiliki ponsel atau alat telepon lain pasti pernah mengalami dihubungi oleh orang tidak dikenal, yang berpura-pura menghubungi Anda dengan alasan tertentu.
Hal itu dinamakan sebagai Pretexting.
Baca Juga:
Inovasi Berkelanjutan dari Kampus UNJA: Dari Limbah Sawit Jadi Bioplastik hingga Panel Surya Portabel
Melansir Makeuseof, Pretexting merupakan suatu bentuk rekayasa sosial, yang terjadi ketika seorang peretas menggunakan cara menipu untuk mencoba dan mendapatkan akses ke sistem, jaringan, atau informasi apa pun.
Mungkin model penipuan pura-pura menjadi seseorang ini sering kita temui, khususnya di Indonesia.
Di mana pelaku berpura-pura mengenal kita dan meminta transferan pulsa atau uang. Namun, kasus ini sedikit berbeda dengan pretexting.
Baca Juga:
Awas! Modus Quishing Lewat QR Code Kembali Marak, Begini Cara Kerjanya
Di sini, pelaku akan menggunakan skenario atau dalih palsu, yang berpura-pura menjadi seseorang yang berpengalaman, seperti personel TI, manajer SDM, atau bahkan agen pemerintah, yang dilakukan secara online atau secara langsung.
Dalam kasus ini, ada dua elemen penting yang digunakan.
Pertama, karakter di mana pelaku akan berpura-pura menjadi suatu tokoh, dan yang kedua adalah situasi. Pelaku akan membuat situasi se masuk akan mungkin untuk mengelabui korbannya.