Selain itu, dalam dunia kesehatan pun logam ini juga bermanfaat. Timah tanah jarang digunakan pada teknologi pendeteksi kanker dan jenis penyakit lagi.
Pembangkit dan penyimpanan listrik, pendukung tambang, hingga kebutuhan untuk kendaraan bermotor berbasis baterai juga menggunakan logam ini.
Baca Juga:
Bahas Baterai Mobil Listrik, Menko Marves Sebut Eropa Tertinggal 6 Tahun dari China
Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eko Budi Lelono mengatakan akan menindaklanjuti temuan ini. Hasil dari temuan pada 2021 masih enggan dibeberkan oleh Eko.
“Hasilnya masih dalam proses ini baru selesai di tahun 2021, jika ini sudah selesai secara menyeluruh akan disampaikan,” tuturnya.
Dia berharap lembanganya dapat mengetahui potensi logam jarang yang ada di Lumpur Lapindo itu setelah penjajakan intensif pada tahun ini. [Tio]