Cara Kerja Pretexting
Pretexting memanfaatkan kelemahan dalam verifikasi identitas. Cara-cara tersebut antara lain meminta verifikasi tanggal lahir, kerabat terdekat, jumlah keturunan, alamat kontak, nama gadis ibu, atau nomor rekening.
Baca Juga:
Simak Tips Mengelola Chat WhatsApp dengan Fitur Arsip dan Bisukan Pesan
Sebagian besar informasi ini dapat diperoleh secara online dari akun media sosial target. Pretexters (pelaku pretexting) menggunakan informasi ini untuk "membuktikan" keaslian karakter mereka.
Jika pelaku berhasil mengelabui Anda, itu akan membuat Anda mengungkapkan informasi yang lebih sensitif yang dapat mereka gunakan.
Macam-macam Teknik Pretexting
Baca Juga:
Menaker RI Dorong Tata Kelola AI yang Inklusif di Forum BRICS
Ada berbagai teknik yang digunakan penipu dan peretas untuk mendapatkan akses ke informasi sensitif, diantaranya adalah:
Vishing (Voice Phishing) dan Smishing (SMS Phishing)
Teknik ini sangat mirip. Serangan Vishing melibatkan penggunaan panggilan suara untuk membujuk korban agar memberikan informasi yang dibutuhkan oleh scammer.