Sementara itu, terkait program jangka panjang untuk mencapai target Carbon Neutral 2060, lanjut Evy, PLN memiliki tambahan empat inisiatif yaitu penambahan pembangunan pembangkit EBT, baterai, dan interkoneksi sistem listrik, penambahan co-firing berbasis hidrogen, penambahan CCS, serta penambahan PLTU pensiun.
PLN setidaknya membutuhkan investasi mencapai USD 500 miliar untuk beralih dari skenario business as usual (BAU) menjadi carbon neutral dengan biaya mitigasi senilai USD 35 - USD 40 per ton CO2 ekivalen.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
"PLN juga menghadirkan Pusat Keberlanjutan untuk mendorong perjalanan carbon neutral. Pusat Keberlanjutan ini terdiri dari PLN Corporate University, Pusat Keunggulan (Center of Excellence), dan Transformation Office," katanya.
Riset Pengembangan Proyek
Selain itu, Evy menuturkan, selain bicara kerja sama riset dan inovasi, sinergi ini akan membantu PLN dalam riset pengembangan proyek-proyek strategis PLN dalam mengurangi emisi karbon.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
Kerja sama lanjutan ini, sebelumnya menghasilkan Renewable Energy Certificate (REC) yang habis terserap oleh pasar dalam jangka waktu kurang dari satu tahun sejak diluncurkan.
Selain itu, PLN juga sudah melaunching bergabungnya anak usaha baru yaitu PT Energi Management Indonesia (EMI).
EMI akan bergerak ke bawah membantu pemerintah daerah dan semua lapisan masyarakat dalam penyusunan kebijakan dan masterplan konservasi energi. Selain itu, EMI akan melakukan penyusunan solusi engineering untuk konservasi energi dan memenuhi sertifikat green.