PLNWatch.id | Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menilai transisi ke mobil listrik merupakan sebuah keharusan bagi Indonesia guna menekan impor dan subsidi bahan bakar minyak (BBM) serta menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
“Transisi menuju mobil listrik ini jadi sebuah keharusan. Karena dengan memakai mobil listrik masyarakat juga bisa lebih berhemat. Dari data yang ada harga satu liter bensin Rp 15.000-Rp 17.000. Satu liter itu setara 1,5 kWh, menurut hitungan Pak Dirut PLN harganya 10 persen jadi Rp 1.500,” ujar Airlangga saat memberikan sambutan pada acara pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga:
Kemendagri Optimistis Kawasan Aglomerasi DKJ Dapat Tingkatkan Kontribusi Ekonomi
Pemerintah pun sudah memberikan sejumlah instrumen fiskal yang bisa mendorong pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia, salah satunya adalah pembebasan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) bagi kendaraan listrik.
Kebijakan tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan PP Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
“Yang mana di dalamnya tercantum pengenaan tarif berdasarkan tingkat emisi. Kami juga mengenalkan carbon tax, untuk tahap awal PLTU, tahap berikutnya di sektor otomotif,” imbuhnya.
Baca Juga:
5 Alat Olahraga Budget-Friendly untuk Pemula di Rumah
Untuk mendorong pertumbuhan industri pabrikan kendaraan listrik di Indonesia, lanjut Airlangga, pemerintah juga sudah melakukan perubahan aturan pada Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai ( Battery Electric Vehicle ) untuk Transportasi Jalan.
“Diharapkan tahun ini ada tiga pabrikan mobil listrik yang akan di launching,” jelas Airlangga.
Airlangga berharap pelaksanaan IIMS dengan tema ‘Hybrid Automotive Experience’ ini dapat menjadi ajang untuk menampilkan beberapa inovasi teknologi yang penting.